Tuesday 12 June 2012
Posted by Aswad Firmansyah Hanafi
No comments | Tuesday, June 12, 2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
manajemen sering kita jumpai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi
yang efektif adalah penting bagi para manajer, paling tidak untuk dua alas an.
Pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. Kedua,
komunikasi adalah kegiatan untuk mana para manajer mencurahkan sebagian besar
proporsi waktu mereka.
Prroses
komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan kepada pihak lain agar
dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan
jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi pengawasan.
Jadi, manajer dapat melaksanakn fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui
interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Ø Perumusan
Masalah
Adapun
perumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa
pengertian komunikasi dan Organisasi ?
b. Bagaimana
proses komunikasi dengan baik ?
c. Bagaimana
saluran komunikasi dalam organisasi ?
d. Bagaimana
peranan komunikasi informal ?
e. Apa
saja hambatan-hambatan terhadap komunikasi
efektif ?
f. Bagaimana
cara peningkatan efektivitas komunikasi ?
Ø Tujuan
penulisan
a. Untuk
mengetahui pengertian komunikasi
b. Untuk
mengetahui proses komunikasi dengan baik
c. Untuk
mengetahui saluran komunikassi dalam berorganisasi
d. Untuk
mengetahui peranan komunikasi informal
e. Untuk
mengetahui hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif
f. Untuk
mengetahui peningkatan efeektivitas komunikasi
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi dn Organisasi
Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan
pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan
dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, inotasi, titik putus, vocal dan
sebagainya.
Komunikasi sebagai suatu proses
dengan mana orang-orang bermaksud memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis,
dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan
bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.
Konsep ini mempunyai unsure-unsur : 1). Suatu kegiatan untuk membuat seseorang
mengerti, 2). Suatu sarana pengaliran informasi dan, 3). Suatu sistem bagi
terjalinnya komunikassi diantara individu-individu.
Adapun
pengertian lain
dari komunikasi adalah salah satu
alat paling penting di dalam berorganisasi, apalagi di dalam usaha kita. Tanpa
komunikasi yang tepat, akan terjadi bias informasi yang menyebabkan
kesalahpahaman.
Komunikasi
antara manajemen dengan karyawan harus di desain sedemikian rupa sebagai bagian
dari strategi dan model bisnis kita.
Komunikasi
yang lancar antar bagian juga perlu difalisitasi dan diakomodasi oleh pihak
manajemen. Dengan komunikasi antar bagian yang lancer tentu meningkatkan
pelayanan. Komunikasi di dalam organisai / perusahaan ada yang terencana dan
ada yang tidak. Semua ini memiliki pendekatan tersendiri.
Informasi
yang diberikan kepada setiap anggota tim sebaiknya seragam supaya tim bergerak
searah dan sesuai dengan langkash manajemen. Participative decision making
atau pengambilan keputusan dengan mengakomodasi usulan karyawan sangat disarankan.
Namun, pendekatan tersebut kadang justru
memperlambat penganbilan keputusan.
Intinya
komunikasi antar karyawan manajemen harus dapat berjalan dua arah, serta adanya
proses antisipasi, partisipasi dan klarifikasi.
Adapun
pengertian dari organisasi adalah suatu system persingkatan formal dari dua orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Proses Komunikasi
Orang-orang
bukan organisasi yang berkomunikasi, oleh karena itu suatu system komunikasi
organisasi mencerminkan berbagai macam individu dengan latar belakang,
pendidikan, kepercayaan, kebudayaan, keadaan jiwa, dan kebutuhan yang
berbeda-beda.
v Model komunikasi antar pribadi
Model
ini menunjukan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu model hilang,
komunikasi tidak dapat berlangsung.
v Simbol
Terdapat
lima langkah dalam proses ini, yaitu :
o
Sumber atau pengirim berita memainkan langkah
pertama dalam proses komunikasi. Dalam organisasi, sumber merupakan pihak yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan sesuatu gagasan,
pemikiran, informasi dan sebagainya, kepada pihak lain.
o
Langkah kedua
yaitu pengubahan berita ke dalam sandi / kode ( enconding the massage ) mengubah berita ke dalam berbagai
bentuk symbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan
pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, gerakan, ataupun
kegiatan. Manfaat komunikasi lisan ( percakapan ) adalah kesempatan untuk
berinteraksi antara sumber dan penerima. Sedangkan komunikasi dalam tulisan mempunyai manfaat
dalam hal penyediaan laporan atau dokumen untuk kepentingan di waktu mendatang.
o
Langkah ketiga yaitu
mencerminkan pilihan komunikator terhadap media atau “ saluran distribusi “.
o
Langkah keempat
yaitu penerimaan berita oleh pihak penerima. Banyak komunikasi penting gagal karena seseorang tidak pernah member
berita.
o
Langkah kelima
yaitu pengertian atau penerjemahan kembali berita ( decoding ). Hal ini
menyangkut pengertian symbol-simbol oleh penerima. Proses ini dipengaruhi oleh latar
belakang, kebuudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga, dan gangguan di
sekitarnya. Kemudia umpan balik ( feedback ). Jadi, komunikasi adalah
proses yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Seseorang berkomunikasi,
penerima menanggapinya melalui komunikasi selanjutnya dengan pengirim atau
orang lain, dan seterusnya. Tanggapan ini disebut umpan balik ( feedback ).
C. Saluran Komunikasi dalam Organisasi
Pemahaman
yang lebih baik tentang komunikasi organisasi dapat diperoleh dengan
mempelajari arah-arah dasar gerakannya yang tampak dengan terbentuknya
saluran-saluran komunikasi. Saluran-saluran komunikasi formal ditentukan oleh
struktur organisasi atau ditunjukan oleh berbagai sarana formal lainnya. Tipe
saluran-saluran dasar komunikasi adalah vertikal, lateral, dan diagonal.
v Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi
ke atas dank e bawah sesuai arah perintah. Maksud utama komunikasi ke bawah
( downward communication ) adalah
untuk member pengarahan, informasi, instruksi, nasehat / saran dan penilain
kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi
tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Fungsi utama komunikasi ke atas
( upward communication ) adalah untuk mensuplai informasi kepada tingkatan
manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini
mencakup laporan-laporan periodik, penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk
diberikan keputusan.
v Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi
lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut ini :
1. Komunikasi
diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
2. Komunikasi
yang terjadi antara dan diantara departemen-departemen pada tingkatan
organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini pada dasarnya
bersifat koordinatif, dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi
organisasi. Sehingga komunikasi ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan
penanganan masalah. Komunikasi lateral, selain membantu koordinasi kegiatan-kegiatan
lateral, juga menghindarkan prosedur pemecahan masalah yang lambat.
v Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi
yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi.
D. Peranan Komunikasi Informal
Pembahasan aliran-aliran komunikasi
di atas adalah berkenaan dengan yang disebut komunikasi “ formal “, sebagai
saluran penyampaian berita yang dirancang manajer organisasi untuk memudahkan
hubungan pekerjaan. Komunikasi informal, bagaimanapun juga, adalah
bagian penting aliran komunikasi organisasi. Bentuk komunikassi ini timbul
dengan berbagai maksud, yang meliputi antara lain :
1. Pemuasan
kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperrti kebutuhan untuk berrhubungan dengan
orang lain.
2. Perlawanan
terhadap pengaruh-pengaruh yang monoton atau membosankan.
3. Pemenuhan
keinginan untuk mempengaruhi perrilaku orang lain.
4. Pelayanan
sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak disediakan
saluran-saluran komunikasi formal.
Tipe komunikasi informal yang paling
terkenal adalah “ grapevine “ ( mendengar sesuatu bukan dari
sumber resmi, tetapi dari desas-desus kabar angina tau “ selintingan “.
Di lain pihak, komunikasi “ grapevine “
mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan sebagai
organisasi. Penelitian membuktikan bahwa komunikasi “ grapevine “ lebih cepat,
lebih akurat, dan lebih efektif dalam menyalurkan informasi.
Manajer harus menyadari bahwa komunikasi
informal dan terutama “ grapevine ” tidak dapat dihilangkan. Peran salah satu
komunikasi ini dapat diminimalkan dengan merancang saluran komunikasi formal
yang baik, dan menyebarkan informasi dengan benar dan cepat.
E. Hambatan-hambatan
Terhadap Komunikasi Efektif
Komunikasi
adalah vital, tetapi komunikasi sering tidak efektif dengan adanya
kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambatnya. Berikut ini akan dibahas
hambatan-hambatan terhadap komunikasi
yang efektif tersebut, dengan dikelompokan sebagai : 1). Hambatan-hambatan
oeganisasional, dan 2). Hambatan-hambatan antar pribadi.
v Hambatan-hambatan Organisasional
Adapun tiga hambatan organisasional,
yaitu : 1). Tingkatan hirarki, 2). Wewenang manajerial, dan 3). Spesialisasi.
-
Tingkatan
hirarki, Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya
berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena berita harus
melalui tingkatan ( jenjang ) tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama
untuk mencapai tempat tujuan dan cenderung menjadi berkurang ketepatannya.
-
Wewenang
manajerial, Tanpa wewenang untuk membuat keputusan
tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif
-
Spesialisasi, adalah
prinsip dasar dalam organisasi.
v Hambatan-hambatan Antar Pribadi
Banyak
kesalahan komunikasi disebabkan bukan oleh faktor-faktor organisasi, tetapi oleh masalah-masalah
ketidaksempuranaan manusia dan bahasa. Manajer perlu memperhatikan
hambatan-hambatan antar pribadi seperti : 1). Persepsi selektif, adaalah
suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseeorang menyaleksi,
mengorganisasikan, dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. 2). Status
atau kedudukan komunikator, hambatan utama komunikasi adalah kecenderungan
untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik
pengirim ( sumber ), terutama kredibilitas-nya. Kredibilitasnya
didasarkan “ keahlian ” seseorang dalam bidang yang sedang dikomunikasikan dan
tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang tersebut akan mengkomunikasikan
kebenaran. 3). Keadaan membela diri, akan mengakibatkan ekspresi wajah,
gerakan tubuh, dan pembicaraan tertentu, dan sebaliknya meningkatkan tingkat
pembelaan di pihak lain. Jadi, akan
menimbulkan reaksi rantai defensif. 4). Pendengaran lemah. Berbagai
kebiasaan sehubungan dengan pendengaran lemah meliputi : 1). Mendebgar hanya
permukaannya saja, dengan sedikit perhatian pada apa yang sedang dikatakan; 2).
Memberikan pengaruh, melalui baik dari perkataan atau tanda-tanda; 3).
Menunjukan tanda-tanda kejeengkelan atau kebosanan terhdap bahan pembicaraan
dan 4). Mendengar dengan tidak aktif, dan 5). Ketidak tepatan penggunaan bahasa, salah satu kesalahan terbesar yang dibuat
dalam komunikasi adalah anggapaan bahwa pengertian terletak dalam “ kata-kata “
yang digunakan. Di samping itu, bahasa-bahasa “ non-verbal “ yang tidak
konsisten, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebgainya dapat menghambat
komunikasi.
F. PENINGKATAN EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI
Cara-cara untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi, yaitu :
a. Kesadaran
akan kebutuhan komunikasi efektif
b. Penggunaan
umpan balik ( feedback )
c. Menjadi
komunikasi yang lebih efektif
d. Pedoman
komunikasi yang baik
KESIMPULAN
Dalam suatu organisasi, komunikasi sangatlah
memiliki pengaruh yang sangat penting, Karena dengan adanya komunikasi dalam
suatu organisasi, mampu untuk menjadikan organisasi tersebut lebih berkembang
dan mengurangi adanya perbedaan pendapat, atau kesalah fahaman.
Di dalam dunia Manajemenpun komunikasi sangat
dibutuhkan, karena dengan adanya komunikasi mampu mempermudah huubungan antara
manajer dan karyawan,sehingga mampu menjadikan suatu perusahaan itu maju dan
berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
T.
Hani Handoko, BPFE – Yogyakarta : Maret 2003
Drs.
H. malayu. S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara Jl.
Sawo Raya No. 18, Jakarta 13220
Sdm4umk.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment