• Silsilah Nabi dan Rasulullah SAW

    At Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir ra; ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai manusia, aku tinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian berpegang dengannya, pasti kalian tidak akan tersesat: Kitabullah dan keturunanku.” (Al Jami ash Shahih; hadits 3786).

  • Fakta Unik Tentang Ka'bah

    Ka’bah merupakan kiblat shalat bagi seluruh umat Muslim sedunia. Lokasi Ka’bah berada di dalam wilayah Masjidil Haram yang terletak di kota Makkah, Arab Saudi.

  • 40 Fakta Unik Tentang Islam

    Sebagian orang masih banyak yang meragukan tentang kebenaran agama islam, tak kecuali adalah mereka yang telah mengaku sebagai muslim.

  • K.H. Ahmad Rifa'i Arief

    K.H. Ahmad Rifa'i Arief (lahir 30 Desember 1942 – meninggal 16 Juni 1997 pada umur 54 tahun) adalah seorang kiai perintis dan pendiri Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Pondok Pesantren La Tansa, Pondok Pesantren Sakinah La Lahwa, serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi/Sekolah Tinggi Agama Islam (STIE/STAI) La Tansa Mashiro.

  • Enta Eih

    Enta eih mesh kfaya aalaik Tegrahni haram aalaik ent eeih Enta laih dimooai habeebi tehoun aalaik Tab w laih ana radya enak tegrahni w roohi feek Tab w laih yaani eih radya beaazabi bain edaik (x2)

  • Just Believe In Your Dreams

    Percayalah pada apa yang anda rasakan di dalam. Dan memberikan impian anda sayap untuk terbang. Anda memiliki semua yang anda harapkan. Jika anda hanya percaya.

Tuesday 16 February 2016

Posted by Aswad Firmansyah Hanafi
No comments | Tuesday, February 16, 2016

Bagaimana kau dapat menuntut imbalan atas amal, padahal Allah yang menyedekahkan amal itu kepadamu? Bagaimana kau dapat meminta ganjaran atas keikhlasan, padahal Allah yang menghadiahkan keikhlasan itu kepadamu?
- Ibnu Atha’illah al Iskandari -

Bagaimana Kita Meminta pahala atas amal yang telah Allah swt sedekahkan untuk kita? Tentu sikap ini tidak layak bagi kita karena manusia tidak meminta imbalan dari orang lain, kecuali ia mengerjakan satu pekerjaan yang manfaatnya kembali kepada orang itu.
Allah swt sama sekali tidak membutuhkan diri kita dan amal kita sebagai manusia, karena manfaat dari amal itu hanya akan kembali kepada diri kita, bukan kepada Allah swt. Allah swt pun tidak mengambil keuntungan dari amal kita, jika kita mendirikan shalat tiada keuntungan atau manfaat bagi Allah swt, sebaliknya jika kita tidak mendirikan shalat maka Allah swt pun tidaklah merugi. Kitalah sebagai manusia yang merupakan seorang hamba yang selalu membutuhkan Tuannya. Dalam beramal, kita tidak layak meminta balasan atas keikhlasan, karena keikhlasan itu adalah hadiah Allah swt untuk kita.

Ibnu Atha’illah mengungkapkan amal dengan lafal “menyedekahkan”, sedangkan untuk keikhlasan dengan lafal “menghadiahkan”. Hal itu dimaksudkan untuk menjelaskan perbedaan di antara keduanya (amal dan keikhlasan) dalam hal kemuliaan, seperti perbedaan antara sedekah dan hadiah. Sedekah diberikan kepada kaum fakir, sedangkan hadiah diberikan kepada orang-orang kaya sehingga hadiah lebih menunjukkan kehormatan orang yang diberi hadiah itu.

Kitab Syarh al Hikam
As Syaikh al Imam Tajuddin Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Atha’illah al Iskandari
Buletin Majelis Dzikir wa Sholawat Al 'Arifi

0 komentar:

Post a Comment

Followers

Animated Cool Shiny Blue Pointer
Powered By Blogger