Thursday 19 September 2013
Posted by Aswad Firmansyah Hanafi
No comments | Thursday, September 19, 2013
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan do’amu.” (Q.S Al-Mu’min : 60).
Demikian jaminan Allah swt pada orang yang berdo’a. Pertanyaannya
buat para hamba Allah, seringkah kita berdo’a? Dan berapa banyak do’a yang
dikabulkan? Sangat mungkin kita berprasangka buruk kepada Allah ketika do’a belum
juga dikabulkan. Padahal, tidak dikabulkannya do’a bisa disebabkan oleh
perilaku kita sendiri.
Do’a tidak dikabulkan
disebabkan ulah orang yang berdo’a, yaitu rajin berdo’a tapi maksiat juga
tekun. Nah, ini yang bisa menghalangi dikabulkannya do’a. jadi, bukan Allah
yang tidak emenuhi janji-Nya untuk mengabulkan do’a, tapi kita yang tidak memenuhi
persyaratannya, yaitu meninggalkan kemaksiatan.
Penyebab lain yang harus diperhatikan ketika do’a tidak dikabulkan
adalah karena kesombongan atau keangkuhan. Allah tidak akan mengabulkan do’a
orang yang sombong, dan sebaliknya Allah swt akan mengabulkan do’a orang yang
rendah hati.
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendah hati dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S Al-A’raaf : 55)
Ibrahim bin Adham pernah ditanya oleh salah seorang muridnya, “Mengapa
do’a kita sering tidak dikabulkan padahal Allah memberikan jaminan akan
mengabulkan do’a hamba-Nya?” Ibrahim bin Adham menjawab, “Sesungguhnya Allah
swt akan selalu mengabulkan do’a hamba-Nya, namun ada beberapa perilaku manusia
yang menghalangi dikabulkannya do’a, yaitu :
1.
Kalian
mengerti tentang Allah, tapi mengapa kalian tidak menaatinya?
2.
Kalian
membaca Al-Qur’an, tapi mengapa kalian tidak mengamalkan isinya?
3.
Kalian
mengerti tentang setan, tapi mengapa kalian mengikuti ajakannya?
4.
Kalian
mengaku cinta pada Rasul, tapi mengapa kalian mengingkari sunnahnya?
5.
Kalian
mengaku cinta pada surga, tapi mengapa kalian tdak beramal untuknya?
6.
Kalian
mengaku takut neraka, tapi mengapa kalian selalu melakukan dosa?
7.
Kalian
mengatakan bahwa mati itu pasti terjadi, tapi mengapa kalian tidak
mempersiapkan diri untuk menghadapinya?
8.
Kalian
sibuk mengurus aib atau cela orang lain, tapi mengapa kalian tidak
memperhatikan aib atau cela sendiri?
9.
Kalian
memakan rezeki Allah, tapi mengapa kalian tidak bersyukur kepada-Nya?
10.
Kalian
menguburkan mayat, tapi mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?
Jadi, kalau do’a belum dikabulkan, sebaiknya kita introspeksi diri,
jangan malah berprasangka buruk pada Allah swt. Kemungkinan besar do’a itu
tidak dikabulkan karena ulah kita sendiri.
Saat berdo’a, kita harus selalu optimis atau berprasangka baik
bahwa do’a kita akan dikabulkan karena sesungguhnya Allah swt telah memberikan
jaminan akan selalu mengabulkan permintaan hamba-Nya yang berdo’a dengan
sungguh-sungguh.
Namun perlu disadari bahwa pengabulan do’a itu ada yang cash
(kontan), misalkan saat tahajjud kita minta jodoh yang shaleh atau shalehah. Ternyata
siang harinya ada yang melamar, dan besoknya menikah. Inilah do’a yang cash
(kontan).
Ada juga do’a yang delayed (ditunda atau ditangguhkan),
misalkan hari ini kita berdo’a, tapi baru dikabulkan 5 tahun kemudian. Inilah do’a
yang delayed (ditangguhkan). Bahkan, ada yang pengabulannya tidak di
dunia, tapi malah menjadi deposito (simpanan) amal shaleh di akhirat. Ini juga
merupakan do’a yang delayed (ditangguhkan).
Oleh sebab itu, jangan putus asa kalau do’a belum dikabulkan. Terus
aja kita berdo’a. Jadilah hamba-hamba Allah yang berprasangka baik.
InsyaAllah, Dia akan memberikan yang terbaik untuk kita. Prinsip ini
harus dipegang teguh agar kita tidak berprasangka buruk pada Allah swt dan
tidak putus asa dari rahmat an karunia-Nya.
Demikian, mudah-mudahan ini bermanfaat buat kita semua para hamba
Allah.
Aamiin.
Syukron
Wallaahu a'laam bish-showaab
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment